-->
-->
3 minggu lalu setelah meraih hasil imbang dengan olympiakos, spurs (julukan tottenham hotspur) seperti kehilangan taji, pasalnya setelah final champions league musim lalu tottenham bermain kurang meyakinkan. Meski sudah membeli bebrapa pemain seperti Tanguy Ndombele (gelandang bertahan), Giovani Lo Celso (advance playmaker), Ryan Sesengon (left winger), jack Clarke (right winger) tottneham belum juga menemukan performa/penampilan terbaiuk seperti apa yang yang diinginkan sang manager Mauricio Pochettino.
Tottenham musim ini di premier league hanya mendapatkan hasil 3 kali menang, 2 kali seri dan 2 kali kalah. Itu merupakan rekor terburuk di awal musim yang diraih Pochettino semenjak ia melatih dan menangani tottenham sejak 2014. Fans tottenham,pelatih serta manager kini berharap pada tajamnya lini serang yang di huni oleh Son Heung min, Harry kane, Lucas Moura, dan Dele Alli. Pasalnya pemain tersebut yang bisa merubah permainan mengangkat performa tim. Musim lalu saja empat pemain tersebut mencatatkan statistik yang cukup mentereng diantara tim premier league lainnya dengan total 40 assist, 60 goal dan 190 tembakan on target. Jumlah tersebut merupakan hasil yang sangat luar biasa bagi tottenham untuk mengarungi musim 2018/2019.
Menurut legenda tottnham hotspur, Rafael van der vaart hal semacam ini memang dipermasalahkan tottenham hotspur sejak dahulu yaitu masalah inkonsistensi. Ya benar, inkonsistensi merupakan “penyakit” yang dialami tottenham sejak jaman dulu. ,”kita memiliki penyerang – penyerang ber insting/caliber goal tinggi yang bisa menciptakan ratusan goal dalam semusim. Namun kita mengalami masalah yaitu terseok terseok di premier league maupun di eropa (champions league dan Europa league)”, ucap legenda tottenham hotspur ravael van der vaart.
Masalah lain yang menjadi pertimbangan adalah masalah lini pertahanan. Jan Vertoghen dan rekan se timnya yang ada di belgia yaitu Toby Alderweirld sudah tidak sekuat dan segahar 3 musim lalu. Factor umur dan kesehatanlah yang membuat mereka semakin lemah dan jarang dimainkan. Pada musim lalu saja (di premier league) mereka berdua hanya dimainkan sebanyak 24 kali masing masing 10 penampialn (toby alderwiereld) dan 14 penampilan (jan vertoghen). Membeli bek muda yang berkualitas dan potensial yang sekarang perlu dipikirkan management tim megingat dua pemain andalan mereka di lini belakang yaitu Toby Alderweireld dan Jan Ver toghen sudah tidak seperti dulu lagi.
Nama-nama yang muncul di permukaan dan yang menjadi incaran tim-tim elite eropa antara lain,
a) Milan Skriniar, Milan Skriniar merupakan pemian inter Milan yang sukses didatangkan oleh I rossoblue (InterMilan) pada musim 2017/2018 dari liga ukraina. Pemain tersebut mencatatkan statistic yang gemilang bersama inter Milan, total sejauh ini Skriniar mencatatkan statistic 4 kali goal, 2 assist, 1000 sentuhan, 20 peluang, 200 clearences, 500 duel sukses. Dan usianya sekarang masih menginjak 23 tahun
b) Jonathan tah, pemain keturunan Nigeria yang bermain untuk Die Manschaft itu memliki statistic luar biasa di Bayern Leverkusen, Jonathan Tah mencatatkan 10 goal, 0 assist, 1500 sentuhan, 3 peluang, 250 clearences, 350 duel sukses. Usianya sekarng baru 25 tahun.
Nama- nama tersebut juga masuk incaran Pochettino dalam bursa januari mendatang. Diharapkan performa tim tottenham hotspur bisa naik dan mengangkat tim ke level yang lebih jauh lagi. Harapan yang paling utama adalah bisa mnegangkat trofi liga inggirs sejak terakhir kali pada tahun 1965.
- Home
- No Label
- Pochettino dan tottenham yang terseok seok
Pochettino dan tottenham yang terseok seok
Related Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Pochettino dan tottenham yang terseok seok"
Posting Komentar